29 May 2025 | 14 views

Guru Berperan Penting Dalam Membentuk Karakter Siswa

Dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul diperlukan tindakan strategis yang harus dilakukan, dimana salah satunya adalah peningkatan pendidikan karakter.

Guru Berperan Penting Dalam Membentuk Karakter Siswa

20-07-2023

Manggar, Diskominfo Beltim – Dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul diperlukan tindakan strategis yang harus dilakukan, dimana salah satunya adalah peningkatan pendidikan karakter. Maka dari itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menggelar Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Pembinaan Karakter Pendidik bagi para guru SD dan SMP se-Kecamatan Manggar, di Aula Dindik Kabupaten Beltim, Senin (17/7).

Kepada Diskominfo Beltim, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Beltim Yusmawandi menuturkan bahwa pendidikan karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik. Peran guru dalam membangkitkan karakter siswa juga sangat penting dalam hal tolak ukur kemajuan bangsa.

“Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain, pendekatan sosial, pendekatan psikologis dan pendekatan edukatif atau pedagonis, sedangkan komponen lain yang sangat berpengaruh kepada siswa yaitu keluarga. Jadi selain keluarga, para guru juga diharapkan untuk bisa merubah karakter siswa-siswi mereka sendiri,” ungkap Yusmawandi.

Pentingnya pendidikan karakter bahkan menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo, sehingga masuk dalam Nawacita dan diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017, tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dimana hal itu bisa dijadikan dasar yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik.

Pada kondisi sekarang ini, sudah banyak contoh yang terjadi, seperti penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk oleh peserta didik, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua serta guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok, tingginya soal ketidakjujuran, dan adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama, menjadikan pendidikan karakter sebagai satu hal prioritas yang harus selalu dikuatkan.

“Tugas kita selalu pendidik memberikan arahan etika kepada siswa-siswi, memberikan apresiasi pada siswa-siswi yang kita anggap mereka bagus harus kita puji bahkan beri mereka penghargaan, menyampaikan pesan moral dalam setiap pembelajaran dan biasakan para guru untuk bersikap jujur, menanamkan leadership serta ceritakan pengalaman inspiratif kepada para peserta didik,” tuturnya.

Di sisi lain, banyak juga yang berpendapat bahwa hasil pendidikan terutama yang menyangkut ‘moral dan akhlak’ sangat memprihatinkan. Seolah-olah dunia pendidikan tidak memberi resonansi kepada kepribadian peserta didik dan hanya bertumpu pada peningkatan akademik peserta didik.

Oleh karena itu, Yusmawandi menekankan kepada pendidik untuk tetap konsisten dalam mengaplikasikan hal-hal yang didapatkan pada sosialisasi ini dengan harapan karakter peserta didik di Kabupaten Beltim bisa menjadi generasi penerus yang berkarakter dan bermoral baik.

“Dengan adanya kegiatan ini minimal ada perubahan sikap terhadap anak-anak didik kita ini. Cara guru membentuk karakter siswa tidak akan berhasil jika tidak diiringi rencana bagaimana mengaplikasikan cara-cara tersebut, lakukan dengan tulus dan konsisten agar pendidikan karakter bisa dicapai,” pungkasnya. (Triya)